Amerika memang benar-benar sangat memperhatian isu badai matahar
yang sedang marak belakangan ini. Gedung putih bahkan berhasil
mendapatkan persetujuan suara bulat untuk alokasi dana sebesar 100 juta
dollar atau sekitar Rp 910 milyar. Walaupun hutang Amerika saat ini
sudah menumpuk.
Amerika juga meluncurkan Grid Reliability and Infrastructure Defense Act atau yang di kenal dengan H.R. 5026, yang bertujuan untuk mengubah Undang Undang
Energi Federal agar dapat melindungi sistem penggunaan daya dan
infrastruktur listrik penting untuk pertahanan Amerika Serikat terhadap
keamanan cyber dan ancaman lainnya.
Walaupun puncak badai matahari di perkirakan akan terjadi pada 2013 . Namun sepertinya hal ini menjadi perhatian yang cukup besar hampir setiap peneliti di seluruh dunia.
Ilmuwan
senior dari NASA memprediksi bumi bakal dihantam energi magnetik dengan
level kekuatan yang tidak pernah terjadi dari percikan api matahari
setelah matahari 'terbangun dari tidur lelapnya' sekitar tahun 2013. Hal
tersebut diungkapkan sang ilmuwan kepada The Daily Telegraph.
Menurut
Direktur Divisi Heliophysic NASA, Richard Fisher skenario yang paling
mungkin terjadi adalah kawasan seperti Eropa dan Inggris yang memiliki
kabel listrik yang rentan bakal mengalami listrik padam selama beberapa
jam bahkan beberapa hari.
Akademi Ilmu Pengetahuan Nasional Inggris juga memperingatkan badai matahari
yang sangat kuat bisa memicu kerusakan ekonomi 20 kali lebih besar dari
Badai Katrina yang ketika itu menghantam New Orleans dan menyebabkan
US$ 125 miliar atau sekitar Rp 1.145 triliun.
zzzzzzzzzzzz
BalasHapus